
Jum’at, (14/02/2025) – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) resmi menjalin kerja sama dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Pertemuan kerja sama ini berlangsung pada hari Jumat, 14 Februari 2025, bertempat di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Magelang. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu poin penting dalam kerja sama ini adalah penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara UMSIDA dan UNIMMA. MoA ini mencakup kerja sama dalam pengabdian masyarakat serta pusat studi yang akan dikembangkan oleh kedua universitas. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat dapat terlaksana secara lebih sistematis dan memberikan dampak yang lebih luas.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Magelang, Puguh Widiyanto, SKp., M.Kep menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran akademisi dalam menyelesaikan permasalahan sosial, khususnya di bidang kesehatan masyarakat. “Kami berharap melalui kerja sama ini, kedua universitas dapat berkontribusi lebih besar dalam mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan di banyak daerah,” ujarnya. Senada dengan itu, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang diwakili oleh Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Dr. Sigit Hermawan, S.E., M.Si. juga mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap kesehatan masyarakat. “Stunting adalah permasalahan yang memerlukan perhatian serius. Dengan sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, kita bisa menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Adapun kerja sama pengabdian masyarakat yang disepakati dalam pertemuan ini berfokus pada penanganan stunting di dua wilayah, yakni Kabupaten Sidoarjo dan Magelang. Program ini akan berlangsung selama dua tahun dengan pelaksanaan secara bergantian di masing-masing wilayah universitas. Tahun pertama, yaitu pada 2025, pengabdian masyarakat akan dilaksanakan di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, dengan tim pelaksana dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sementara itu, pada tahun kedua, yaitu 2026, kegiatan serupa akan dilakukan di wilayah Universitas Muhammadiyah Magelang.
Program pengabdian masyarakat ini mencakup berbagai kegiatan, seperti edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, pelatihan pola makan sehat, serta penyediaan akses terhadap makanan bergizi bagi anak-anak yang mengalami stunting. Selain kesehatan fisik, edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental dalam upaya pencegahan pernikahan dini juga menjadi salah satu kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan pada tahun pertama yaitu di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, program ini juga akan melibatkan mahasiswa dari kedua universitas untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat dan melakukan penelitian terkait efektivitas program yang dijalankan.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain dalam menjalankan program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini serta memberikan solusi konkret dalam menangani permasalahan gizi buruk. Dalam acara kunjungan ini, turut hadir jajaran pimpinan kedua universitas, dosen yang diproyeksi menjadi pelaksana pengabdian masyarakat, serta jajaran kabid dan kasie di lingkungan LPPM UNIMMA maupun DRPM UMSIDA. Diskusi dan sesi tanya jawab pun berlangsung aktif, membahas berbagai strategi untuk memastikan keberhasilan program yang akan dilaksanakan.
Dengan adanya kerja sama ini, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Magelang menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan perubahan positif yang nyata bagi kesehatan generasi mendatang. Kerja sama ini tidak hanya menjadi bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga sebagai wujud nyata dari kepedulian akademisi terhadap permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di kedua wilayah.

Upaya Penanganan Stunting Lintas Provinsi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Magelang Jalin Kerja Sama Pengabdian Masyarakat
Magelang, 14 Februari 2025 – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) resmi menjalin kerja sama dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Pertemuan kerja sama ini berlangsung pada hari Jumat, 14 Februari 2025, bertempat di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Magelang. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu poin penting dalam kerja sama ini adalah penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara UMSIDA dan UNIMMA. MoA ini mencakup kerja sama dalam pengabdian masyarakat serta pusat studi yang akan dikembangkan oleh kedua universitas. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat dapat terlaksana secara lebih sistematis dan memberikan dampak yang lebih luas.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Magelang, Puguh Widiyanto, SKp., M.Kep menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran akademisi dalam menyelesaikan permasalahan sosial, khususnya di bidang kesehatan masyarakat. “Kami berharap melalui kerja sama ini, kedua universitas dapat berkontribusi lebih besar dalam mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan di banyak daerah,” ujarnya. Senada dengan itu, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang diwakili oleh Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Dr. Sigit Hermawan, S.E., M.Si. juga mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap kesehatan masyarakat. “Stunting adalah permasalahan yang memerlukan perhatian serius. Dengan sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, kita bisa menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Adapun kerja sama pengabdian masyarakat yang disepakati dalam pertemuan ini berfokus pada penanganan stunting di dua wilayah, yakni Kabupaten Sidoarjo dan Magelang. Program ini akan berlangsung selama dua tahun dengan pelaksanaan secara bergantian di masing-masing wilayah universitas. Tahun pertama, yaitu pada 2025, pengabdian masyarakat akan dilaksanakan di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, dengan tim pelaksana dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sementara itu, pada tahun kedua, yaitu 2026, kegiatan serupa akan dilakukan di wilayah Universitas Muhammadiyah Magelang.
Program pengabdian masyarakat ini mencakup berbagai kegiatan, seperti edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, pelatihan pola makan sehat, serta penyediaan akses terhadap makanan bergizi bagi anak-anak yang mengalami stunting. Selain kesehatan fisik, edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental dalam upaya pencegahan pernikahan dini juga menjadi salah satu kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan pada tahun pertama yaitu di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, program ini juga akan melibatkan mahasiswa dari kedua universitas untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat dan melakukan penelitian terkait efektivitas program yang dijalankan.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain dalam menjalankan program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini serta memberikan solusi konkret dalam menangani permasalahan gizi buruk. Dalam acara kunjungan ini, turut hadir jajaran pimpinan kedua universitas, dosen yang diproyeksi menjadi pelaksana pengabdian masyarakat, serta jajaran kabid dan kasie di lingkungan LPPM UNIMMA maupun DRPM UMSIDA. Diskusi dan sesi tanya jawab pun berlangsung aktif, membahas berbagai strategi untuk memastikan keberhasilan program yang akan dilaksanakan.
Dengan adanya kerja sama ini, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Magelang menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan perubahan positif yang nyata bagi kesehatan generasi mendatang. Kerja sama ini tidak hanya menjadi bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga sebagai wujud nyata dari kepedulian akademisi terhadap permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di kedua wilayah.
Penulis: Nurfi Laili