drpm.umsida.ac.id – Manfaatkan sampah plastik, Tim Kuliah Kerja Nyata – Pencerahan (KKN-P) kelompok 4 mewujudkan Desa Sapta Pesona dengan menciptakan “Taman Ecobrick”, Selasa (15/2). Taman Ecobrick dibangun di lokasi Bahari Lomper, dimana terletak pada tengah-tengah lokasi Desa Sentul, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
Taman Ecobrick merupakan sebuah bangunan taman yang didesain dengan ecobrick. Ecobrick sendiri merupakan botol plastik yang dikemas dengan plastik bekas hingga kepadatan tertentu. Taman ini berfungsi sebagai blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick dapat digunakan untuk memproduksi berbagai barang, termasuk furnitur, dinding taman, dan struktur lainnya.
Desa Sentul sangat terkenal akan pembuangan sampah sembarangan, dimana letak sampah berserakan banyak ditemui di berbagai jalan Desa Sentul. Adapun lokasi berkumpulnya sampah ada di dekat makam Desa Sentul, di tempat perbatasan Desa Sentul dan Glagah Harum, serta di dekat Bahari Lomper.
Bahari Lomper sendiri merupakan sebuah wisata tambak atau kolam ikan yang dimiliki beberapa warga Desa Sentul. Banyak pemukiman kolam dan persawahan hijau yang asri dan sejuk. Ini merupakan sebuah ikon Desa Sentul.
Dengan memanfaatkan sampah plastik, mahasiswa KKN-P 4 berusaha mewujudkan desa Sapta Pesona. Sapta Pesona merupakan jabaran konsep sadar wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnnya industri pariwisata, melalui perwujudan unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan asri.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN-P kelompok 4 memilah sampah terlebih dahulu. Membedakan kategori sampah yang bisa dimanfaatkan atau didaur ulang kembali dan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Setelah itu dilanjutkan membuat taman dengan batu bata, pasir, dan lain sebagainya.
Mahasiswa KKN-P 4 mendesain ulang isi taman tersebut dengan ecobrick yang sudah dibuat dan dikumpulkan. “Kita memanfaatkan ecobrick sebagai bahan utama taman, kemudian kita desain ecobrick sesuai dengan tema taman yang kita ciptakan,” terang salah seorang mahasiswa KKN-P 4.
Warga desa menyambut kegiatan ini dengan antusias. Salah satu warga pedagang gorengan mengatakan senang dengan adanya kegiatan ini “Tim KKN-P 4 Umsida ini bisa membuat kami warga sekitar termotivasi dalam memanfaatkan sampah dan mendaur ulang sampah dengan baik” ucapnya. “Dengan adanya Taman Ecobrick di tengah-tengah Bahari Lomper akan membuat keindahan dan keunikan sendiri bagi Desa Sentul. Semoga kedepannya Taman Ecobrick ini tetap menjadi contoh bagi kami warga sekitar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sholikudin selaku Carik Desa Sentul memberikan apresiasi positif bagi mahasiswa KKN-P 4. Ia sebagai carik sangat senang dengan kegiatan tim KKN-P 4 mewujudkan Desa Sapta Pesona dan menciptakan Taman Ecobrick. Terlebih, ia bangga saat tahu jika mahasiswa KKN-P 4 memanfaatkan sampah yang ada dengan mendaur ulang kembali dan menciptakan sebuah taman yang sangat unik sekali menurutnya. Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih juga untuk mahasiswa KKN-P 4 Umsida yang sekaligus memberi motivasi lebih padanya dan warga sekitar.
Dengan ini kegiatan ini, mahasiswa KKN-P 4 berharap nantinya taman Ecobrick dapat menjadi icon Desa Sentul.
Ditulis : Kiki Hariyanti
Edit : Angelia Firdaus