Semenjak masa Covid-19, pengunjung pada tempat wisata sumber air, yang ada di desa itu mengalami penurunan yang cukup drastis. Sehingga, sangat mengurangi pendapatan penduduknya.
Dosen UMSIDA Dr Prantasi Harmi Tjahjanti SSi MT, di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (14/1/2021) menyatakan, solusi yang diberikan adalah mengelola air jernih di desa tersebut dengan memakai Teknologi Tepat Guna Sederhana (TTGS) lewat Program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Yakni membuat bak tabung untuk menampung air jernih tersebut dan diberikan material/bahan penyaring, agar menghasilkan air bersih. Air bersih yang dihasilkan siap untuk diminum, dan ini nantinya akan menjadi usaha tersendiri. Untuk menambah pendapatan penduduk di desa wisata Sumbergedang selama masa pandemi Covid-19.
Program TTGS Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) diketuai Dr Prantasi Harmi Tjahjanti SSi MT. Dia merupakan dosen Teknik Mesin di UMSIDA, yang bekerja bersama rekan-rekannya dari teknik mesin.
Di antaranya Iswanto ST MMT, A’rasy Fahruddin ST MT, serta para mahasiswa. Selain itu, didukung oleh Kepala Desa Sumbergedang serta Mitra CV Sinergy Alam Mandiri.
Pembuatan TTGS dimulai dengan membuat desain bak tabung menggunakan software Autodesk Inventor 2016. Dengan input bahan plat Stainless Steel /SS 201 tebal 2 mm. Selanjutnya plat SS 201 di roll, sementara untuk ballfront (tutup dan alas) menggunakan plat SS 201 dengan tebal 3 mm. Proses penyambungannya menggunakan pengelasan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW).
Hasil jadi bak tabung ditunjukan pada Gambar 2, selanjutnya bak tabung air diisi dengan material/bahan penyaring yaitu kerikil, pasir silika, karbon aktif, mangaan zeolite, pasir silika dan bola keramik. Lalu, terakhir dihubungkan dengan peralatan ultraviolet (UV) sterilisasi.
Sehingga, air jernih yang telah melalui penyaringan oleh material/bahan yang ada dalam bak tabung menjadi bersih dan siap minum