KKN-P kelompok 9 Umsida Desa Sekardangan melakukan sosialisasi tentang BUDIKDAMBER (budidaya ikan dalam ember). Mereka memilih ikan lele sebagai objek budidaya, hal ini karena ikan lele merupakan ikan yang tahan di segala kondisi maka perawatan ikan ini juga tidak sulit. Warga pun menyambut baik dan sangat antusias terhadap sosialisasi tersebut, Jum’at (12/3).
Selain untuk dikonsumsi, budidaya ikan juga sangat bermanfaat bagi perekonomian. Budidaya ikan bisa menjadi penghasilan tambahan keluarga dan menghemat pengeluaran karena tidak perlu lagi membeli ikan. Budidaya ikan itu sendiri membutuhkan lahan untuk dijadikan tempat kolam. Namun, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, budidaya ikan bisa dilakukan tanpa memerlukan lahan.
Dalam sosialisasi yang dilakukan mahasiswa Umsida kelompok 9 tersebut, mereka menjelaskan tata cara perawatan ikan lele dan bahan – bahan yang di butuhkan dalam budidaya. Bahan utama selain bibit lele yaitu ember berukuran 90 liter sebagai pengganti lahan kolam. Ember tersebut bisa diganti dengan memanfaatkan ember yang sudah tidak terpakai di rumah.
Kemudian, mahasiswa Umsida menggunakan bibit lele berukuran 18 cm yang dapat dibeli di peternak lele. Perlu diperhatikan dalam memilih bibit lele yang baik, warna hitam dan kondisi badan ikan tanpa ada luka, merupakan indikator bibit unggul. Selanjutnya nya, diberikan larutan EM 4 yang berfungsi untuk mengurangi aroma amis pada kolam. Larutan ini bisa diganti dengan batang pohon pisang. Untuk takarannya, 1 tutup botol larutan EM 4 cukup untuk ember dengan setengah air.
Perawatan ikan lele termasuk mudah. Cukup dengan mengganti air sekali dalam seminggu, kemudian pengurangan air menjadi seperempat air ember. Selanjutnya, tuangkan air baru yang sebelumnya di campur dengan larutan EM 4 setiap empat hari sekali.
Untuk pakan lele, diberikan sebanyak dua kali sehari pada pagi dan sore. Dalam pemberian pakan, lele yang baru dilepas dalam ember membutuhkan waktu 12 – 24 jam untuk beradaptasi dengan air ember. Maka pada selang waktu tersebut lele tidak perlu diberi pakan.
Pakan yang digunakan adalah pakan pelet yang sebelumnya sudah dilarutkan dalam air. Hal ini karena lele adalah ikan yang rakus, sehingga makanan apapun akan dilahap. Pakan lele bertekstur padat akan susah dicerna oleh lele sehingga ketika lele kenyang, makanan tersebut akan dikeluarkan lagi. Setelah 3 – 4 minggu ikan lele siap dipanen.
Penulis : Agustin Eka Rahmawati
Editor : Ping Darojat Gumilang