Targetkan karya dan produk dosen agar bisa mendapatkan hak paten, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan Workshop Penulisan Usulan Paten di Kampus 1 Umsida, Sidoarjo, Selasa (19/7). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur DRPM Dr Sigit Hermawan MSi, Kepala Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Universitas Hang Tuah Surabaya, serta 18 dosen Umsida.
Kepada tim Umsida.ac.id, Direktur DRPM Umsida Dr Sigit Hermawan MSi mengatakan hal ini menjadi upaya untuk mendukung dosen dengan karya, produk, dan hasil riset pengabdian masyarakat yang berpotensi mendapatkan hak paten. Hak paten merupakan bagian dari HKI yang memiliki level lebih tinggi. “Hak paten ini lebih tinggi dari hak cipta, artinya kami ingin melindungi hak paten atau hak kekayaan intelektual para dosen Umsida, itu tujuan kami,” ujarnya.
Dalam sesi workshop, 18 dosen Umsida dibina secara khusus untuk menyusun dan melakukan drafting pada 18 karya, produk, dan hasil riset pengabdian masyarakat agar memenuhi standard dan persyaratan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Drafting yang dilakukan di sini juga spesifikasi karya yang akan dipatenkan.
Sigit menyebut proses mencapai hak paten umumnya sangat lama, yakni 3-4 tahun. Sehingga dengan adanya workshop ini, pembinaan kepada dosen dalam proses dafting bisa dilaksanakan secara terarah. “Kami mendatangkan Kepala Sentra HKI Universitas Hang Tuah karena mereka lebih berpengalaman, sudah lebih dari 15 tahun, sementara kita ini masih awal. Beberapa itu ada yang sudah HKI, lah ini untuk paten kita belum punya pengalaman,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa 18 karya ini merupakan produk baru yang nantinya ditargetkan bisa tuntas mendapatkan hak paten dalam 2 tahun kedepan. “Kegiatan ini akan berkelanjutan, Selasa dan Rabu, kemudian final-nya Agustus nanti sudah meng-klik daftar,” pungkasnya. (Shinta Amalia/Etik) Repost umsida.ac.id