Tim Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan kegiatan menanam sayuran secara hidroponik pada pendampingan kelompok belajar di Desa Kebonasikep, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (5/3).
Ketua Koordinasi Desa (Kordes) Wirawan Pratama mengatakan kegiatan menanam sayur yang dilakukan oleh Mahasiswa Tim KKN-P ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan ilmu baru bagi siswa-siswa SD di tengah pandemi sebagai pelajaran mengenai kegiatan membudidayakan dan memanfaatkan lahan yang sempit sebagai tempat untuk bercocok tanam, “Kegiatan ini sangat membantu pengalaman siswa atau bisa dikatakan sebagai pengganti pengalaman siswa selama belajar daring dirumah, yang biasanya belajar sendiri sekarang mampu belajar bersama dan dilakukan bersama teman-teman,” ujar Wirawan ketua KKN-P 22.
Kegiatan ini diawali dengan salah satu perwakilan dari mahasiswa KKN-P Umsida Kelompok 22 bernama Dian Arif Fajar memberikan edukasi dan penjelasan mengenai penanaman sayuran secara hidroponik kepada siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) yang tergabung dalam kelompok belajar tersebut. Dian mengungkapkan bahwa dengan memanfaatkan sampah plastik tidak bisa diurai seperti botol bekas air mineral bisa menjadi media hidroponik, “Dengan botol-botol bekas ini, kita bisa menanam hidroponik bersama-sama,” ujar Dian.
Bukan hanya sekedar materi, lanjut Dian, kegiatan ini juga mengajak siswa-siswi serentak mempraktikan menanam bibit sayur melalui hidroponik yang dibimbing dan didampingi langsung oleh mahasiswa Tim KKN-P kelompok 22, “Kami mengajak mereka untuk menyemai benih sawi bersama-sama,” ujar Dian.
Antusias siswa-siswi SD di Keboansikep begitu terlihat ketika mereka menyimak penjelasan mengenai hidroponik sistem wick serta alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menanam secara hidroponik.
Kegiatan tersebut didukung dan disambut positif oleh masyarakat Keboansikep. Hal ini diungkapkan oleh salah satu wali murid, Riska mengungkapkan bahwa kegiatan menanam sayuran dilakukan oleh Tim KKN-P dapat mengajari siswa untuk mencintai lingkungan dan teknik menanam dengan mudah pada lahan yang sempit, “Kebetulan di desa Keboansikep terkenal dengan desa industri yang membuat lahan menjadi sempit. Sehingga kegiatan pengenalan hidroponik yang diadakan oleh mahasiswa Umsida terhadap anak siswa SD dapat memberikan sebuah inovasi pembelajaran di tengah pandemi agar siswa bisa mencintai lingkungan dan mengetahui cara kegiatan bercocok tanam yang mudah dan mengasyikkan,” ujar Riska.