Drpm.umsida.ac.id – KKNP 50 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan sosialisasi gizi dan membantu posyandu di desa Begaganlimo, kecamatan Gondang, kabupaten Mojokerto pada Rabu, (12/02/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya nutrisi, khususnya dalam mencegah stunting pada anak dengan pemberian Makanan Pendamping Tambahan (PMT) berupa puding jagung bagi balita dan ibu hamil.
Pentingnya Nutrisi dalam Pencegahan Stunting
Puding jagung dipilih sebagai PMT karena memiliki kandungan gizi yang tinggi serta mudah dibuat dan disukai anak-anak. Jagung kaya akan serat, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang penting untuk mendukung tumbuh kembang balita serta menjaga kesehatan ibu hamil.
“PMT puding jagung dapat menjadi alternatif makanan sehat yang praktis dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, jagung mudah ditemukan di sekitar Desa Begaganlimo, sehingga bisa menjadi solusi lokal untuk meningkatkan asupan gizi,” ujar salah satu mahasiswa KKN-P 50.
Kegiatan posyandu ini dimulai pukul 08.00 WIB dengan sosialisasi mengenai manfaat PMT puding jagung.
Para mahasiswa menjelaskan, “Puding jagung merupakan pilihan makanan sehat yang kaya serat dan bergizi tinggi. Selain lezat, makanan ini juga mendukung pertumbuhan anak serta menjaga kesehatan ibu hamil.”
Pelaksanaan Posyandu dan Pembagian Puding Jagung

Setelah sesi edukasi, mahasiswa KKN-P 50 berkolaborasi dengan kader posyandu dalam berbagai kegiatan seperti menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan mencatat perkembangan balita. Proses ini dilakukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan pemantauan kesehatan yang optimal.
Selanjutnya, mahasiswa membagikan puding jagung yang telah disiapkan kepada balita dan ibu hamil. Para ibu terlihat antusias menerima PMT ini, terutama setelah melihat anak-anak mereka menikmati puding yang disajikan.
Pembuatan puding jagung ini cukup sederhana dengan bahan yang mudah ditemukan, seperti jagung, air, agar-agar, dan susu.
Cara pembuatannya pun mudah, cukup dengan mencampurkan semua bahan, kemudian dipanaskan hingga mendidih dan didinginkan sebelum disajikan.
Dengan langkah sederhana ini, ibu-ibu diharapkan dapat membuatnya sendiri di rumah sebagai alternatif camilan sehat bagi anak-anak mereka.
Menurut Kasun Begaganlimo, Endah, kondisi stunting di desa ini menunjukkan perkembangan positif. “Pemerintah desa secara rutin mengadakan rembuk stunting dan pemberian makanan tambahan di posyandu sebagai strategi untuk menekan angka stunting. Kami berharap melalui program seperti ini, kasus stunting dapat terus diminimalisir,” ujar Endah.
Dampak dan Harapan Keberlanjutan Program
Tenaga kesehatan Desa Begaganlimo, Anik, turut mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN-P 50.
“Terima kasih kepada mahasiswa Umsida atas kontribusinya dalam kegiatan posyandu ini. Inovasi PMT puding jagung sangat bermanfaat karena bisa langsung dikonsumsi balita dan ibu hamil. Selain itu, edukasi tentang kandungan gizi dalam jagung juga tersampaikan dengan baik,” ungkapnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting.
Edukasi mengenai PMT juga mendorong kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan pangan lokal yang bergizi tinggi agar lebih menarik bagi anak-anak.
Mahasiswa KKN-P 50 berharap program ini dapat menginspirasi para ibu untuk terus memberikan asupan gizi terbaik bagi anak-anak mereka.
Partisipasi aktif mahasiswa Umsida dalam kegiatan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup melalui pendekatan kesehatan masyarakat yang sederhana namun berdampak besar.
Penulis: Dea Noviyanti