Sidoarjo, 28 Agustus 2024 – Setelah melakukan kajian, diskusi dan sharing dengan Maharesigana Universitas Muhammadiyah Malang, minggu ini giliran berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Kunjungan Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) ke kampus yang berlokasi di jalan Sutorejo Surabaya tersebut juga untuk menguatkan pemahaman terkait kebutuhan pembentukan komunitas mahasiswa tanggap bencana. Komunitas dimaksud, belum ada di UMSIDA. Namun, embrio dan link -nya sebenarnya sudah tersedia. Seperti masakan, tinggal diracik kemudian dipadukan dengan bumbu.
UMSIDA punya banyak potensi yang bisa dijadikan embrio pembentukan komunitas. Sebut saja adanya komunitas mahasiswa psikoterapi Prodi Psikologi FPIP UMSIDA. Atau komunitas mahasiswa pengajar yang telah membantu proses edukasi anak-anak korban bencana. Dari sisi link atau jaringan, siapa yang tidak mengenal MDMC ?. Muhammadiyah Disaster Management Centre adalah lembaga penanggulangan bencana milik persyarikatan yang tidak diragukan lagi kiprahnya. Komunitas mahasiswa tanggap bencana MATANA UM Surabaya merupakan contoh komunitas yang awalnya juga digerakkan oleh personil MDMC Surabaya, Siswanto Agung Wijaya, S. Kep., Ns., MMB. Beliau sekaligus sebagai Koordinator Pusat Studi UM Surabaya.
Mas Agung, sapaan akrab beliau menyatakan bahwa keberadaan Perguruan Tinggi yang ‘mau direpoti’ untuk mengurangi risiko bencana merupakan mandat yang mulia. Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana (FPTP RB) yang dibentuk dan disepakati pada 19 Nopember 2018 oleh 17 Perguruan Tinggi di Indonesia perlu diapresiasi keberlanjutannya. Mandat forum tersebut yang paling utama adalah untuk mewujudkan pengurangan risiko bencana di Indonesia, yang dilaksanakan secara professional dan selaras dengan IPTEK. Sangat selaras dengan visi UMSIDA.
Kolaborasi yang apik melalui link persyarikatan, tentu dan seharusnya dapat memudahkan proses pembentukan komunitas tersebut. Diluar yang telah disebutkan, dalam hal ini UMSIDA dapat berjejaring dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Sidoarjo. Karena potensi bencana akan selalu ada, seperti sebuah siklus.
Selain dengan Mas Agung, kunjungan tim PSL UMSIDA juga diterima dengan hangat oleh Dr.Betty Ariani ST., MT selaku Sekretaris LPPM UM Surabaya. Melalui Ibu Betty, tim PSL UMSIDA menerima masukan dan informasi tambahan, terutama informasi yang related dengan isu green campus. Ketua PSL UMSIDA, Dr.Syamsudduha Syahrorini sangat bersemangat mengikuti penjelasan Ibu Betty, apalagi Dr.Rini, sapaan beliau ingin UMSIDA bisa masuk ke UI Greenmetric, sebagai salah satu penilaian dalam akreditasi internasional. Ketua Bidang Pusat Studi dan Ketua Seksi Bidang Inovasi dan Pusat Studi UMSIDA, Dr.Noor Fatimah M,S.H.,M.H dan Arifin Mado,S.Pd.,M.Pd. turut mendukung PSL dalam menginisiasi rencana tersebut. Semoga, komunitas mahasiswa tanggap bencana di UMSIDA segera hadir. Dan semoga, UMSIDA dapat masuk ke UI Greenmetric sebagai wujud komitmen lembaga terhadap penghijauan dan keberlanjutan lingkungan.
Noor Fatimah M.