Mahasiswa Umsida Berikan Pendampingan Belajar Bersama

Semenjak covid-19 merajalela dan mengguncang dunia, menyebabkan banyak sektor yang terdampak salah satunya adalah sektor dan lingkup pendidikan. Mengaharuskan untuk memberlakukan kewajiban 5M yaitu memaikai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi sehingga masyarakat mengambil keputusan agar belajar secara online dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

Namun sangat disayangkan, alih-alih memahami materi pembelajaran mereka justru mengalami kesulitan belajar karena siswa hanya diberikan link terkait materi pembelajaran dan hanya berupa tugas tanpa disertai penjelasan secara utuh dan menyeluruh. Murid merasa frustasi karena tidak bisa bertanya secara langsung terhadap materi pembelajaran yang belum difahami. Terlebih siswa dengan keterbatasan ekonomi yang seringkali tidak memiliki kuota internet untuk megakses link tersebut untuk mempelajari materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya, membuat murid kuwalahan dan menyerah ketika akan belajar secara maksimal.

Melihat situasi seperti membuat siapapun akan merasa sesak dan kasian karena bukan meringankan beban anak dalam belajar malah membuat mereka semakin tertekan dan menyerah dalam belajar. Terlebih orang tua yang merasa bersalah melihat kondisi anaknya dan memutuskan membantu si anak dalam menyelesaikan tugas sekolah, mengerjakan ujian sekolah, sehingga tanpa disadari tindakan tersebut membuat anak merasa bergantung pada kemampuan orang tuanya bukan atas kemampuan mereka sendiri.

Kondisi ini membuat peserta KKN-P 2021 skema mandiri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo turut andil dan turun tangan dalam mengambil peran dan berkontribusi dalam menangani terkait permasalahan yang terjadi di desa Berat Wetan.

Berbekal pengalaman dan pengetahuan selama menempuh bangku perkuliyahan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, peserta KKN-P 2021 skema mandiri mengambil tindakan dengan membuat program pendampingan belajar bersama secara langsung kepada anak-anak yang bersekolah di bangku sekolah dasar di desa Berat Wetan kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto.

Fahmita RF, selaku peserta KKN-P skema mandiri menyatakan, “Saya mengambil langkah dan cara ini untuk membantu dan memudahkan siswa dalam belajar. Selain itu, membuat mereka agar tetap mengerti dan menguasai materi pembelajaran yang diberikan oleh sekolah. mengingat mereka adalah generasi bangsa maka pandemi bukan alasan untuk membuat mereka kehilangan semangat belajar apalagi sampai berhenti belajar. Yang mereka butuhkan tidak hanya pembahasan semata, melainkan pemahaman dan kemampuan dalam menguasai materi itu lebih utama. Disamping itu, metode dan strategi yang saya terapkan dalam memberikan penjelasan sebagaimana dosen saya mengajar, dengan cara dan bahasa yang sederhana namun mudah untuk dipahami. Hal tersebut yang saya peroleh ketika mengenyam pendidikan di bangku kuliyah yang kemudian bermanfaat untuk saya terapkan di masyarakat saat ini,” ujarnya.

Kegiatan pendampingan belajar bersama diikuti oleh anak jenjang Sekolah Dasar kelas VI sebanyak tiga anak, belajar dilaksanakan dirumah peserta KKN-P mandiri. Pertemuan pendampingan belajar bersama dilaksanakan dua hingga tiga kali dalam sepekan, dengan durasi 90 menit. Diisi dengan penyampaian materi oleh peserta KKN-P mandiri, kemudian memberikan contoh soal sebagai evaluasi diri kemudian, memperbanyak latihan dan pemahaman soal kemudian dilanjutkan dengan membantu memberi arahan dalam mengerjakan tugas sekolah. Tujuannya agar mereka tetap percaya diri akan kemampuan dan pemahaman yang dimiliki dan tidak bergantung pada orang lain.

Kegiatan dilaksanakan dengan tetap mengutaman potokol kesehatan dan menerapkan kebijakan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi. Sebelum melaksanakan pendampingan beljar bersama dipastikan dengan siswa memakai masker dan menyemprotkan hand sinitizer.

Selama pembelajaran berlangsung, baik peserta KKN-P mandiri dan anak-anak sangat bersemangat dan antusias, sebab mereka telah memahami dan mengerti terhadap pembelajaran yang telah dijelaskan. Belajar sambil bermusyawarah, diselingi dengan canda gurau dan celotehan agar saat belajar mereka tidak merasa bosan dan monoton namun tetap serius dalam belajar. Namun tetap menjunjung tinggi kejujuran, adap yang baik saat belajar, santai namun serius. Terutama nilai kedisiplinan saat belajar. Membiasakan mereka bejar tepat pada waktunya dan mengoptimalkan waktu belajar yang ada.

Keysha Arvika M, salah satu siswi yang ikut berkontribusi dalam kegiatan pendampingan belajar bersama mengatakan. “sebelum saya belajar bersama kak mita, saya tidak mengerti tentang pelajaran statistika. Tapi semenjak belajar bersama dan didampingi oleh kak Mita, saya dijelaskan dan diberikan pemahaman tentang materi statistika sampai saya faham dan sekarang menjadi paham dan mengerti. Saat belajar saya tidak merasa bosan karena saat belajar dengan kak Mita beliau orangnya sabar. Saat saya sedang ramai atau berisik kak Mita memberitahu dengan sabar dan tidak membentak sama sekali. Pokonya kak Mita orangnya baik dan sabar. Terima kasih banyak kepada kak Mita karena telah memberikan kami ilmu, mengajar dengan sabar dan terima kasih juga kepada UMSIDA,” pungkasnya.

ditulis : Fahmita Ramadhan Febiyanto

Edit : Anis Yusandita

 

Leave a Reply