Pemeriksaan Kadar Asam Urat pada masyarakat dari umur 40-60 di Desa Asem Nunggal RT 04 RW 02 Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep.

Annisa salah satu mahasiswi Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Mandiri dari Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Teknologi Laboratorium Medis yang akan melakukan pemeriksaan kadar asam urat pada masyarakat dari umur 40-60 di Desa Asem Nunggal RT 04 RW 02 Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep.

Ide ini terbentuk karena sebagian besar masyarakat di Desa Asem Nunggal RT 04 RW 02 yang berumur 40-60an merasakan nyeri sekitar sendi (Lutut, tangan, kaki, punggung). Mendengar keluhan tersebut Annisa sebagai mahasiswi kesehatan berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan kadar asam urat sebagai penunjang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mandiri tersebut.

Tes asam urat bisa berfungsi sebagai langkah deteksi awal terhadap penyakit (Skrining Comorbit) asam urat / penyakit ginjal. Asam urat merupakan produk buangan hasil pemecahan zat bernama purin yang akan disaring ginjal dan dikeluarkan bersama urine. Pemeriksaan asam urat bisa menggunakan metode Strip Test dan metode Enzimatik Kolorimetri, kemudian untuk sampel yang digunakan bisa menggunakan darah vena dan kapiler. Disini Annisa menggunakan metode yang pertama yaitu Strip Test dan sampel yang digunakan adalah darah kapiler.

Apabila ada hasil dari pemeriksaan yang meningkat maka masyarakat disarankan untuk menegakkan diagnosis, pemantauan terapi, menilai komplikasi maupun sebagai salah satu pemeriksaan rutin dilakukan. Metode yang digunakan adalah enzimatik kolorimetri. Pemeriksaan metode enzimatik kolorimetri adalah metode yang paling sering digunakan, tetapi pemeriksaan menggunakan metode ini mengharuskan penderita harus pergi ke laboratorium untuk pengambilan darah vena.

Pemeriksaan awal asam urat merupakan langkah pertama yang harus diambil apabila mengalami keluhan nyeri pada sendi (Lutut, tangan, kaki, punggung). Metode Strip Test digunakan agar hasil kadar asam urat segera dapat diketahui, membutuhkan sedikit sampel, tidak membutuhkan reagen khusus dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Namun, apabila hasil kadar asam urat tinggi/rendah sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan metode enzimatik kolorimetri agar mendapatkan hasil sensitivitas yang tinggi dan penanganannya harus dalam pantauan dokter.

Pantangan makanan bagi penderita asam urat yaitu daging sapi, kambing, jeroan, kerang, kuah kaldu, sarden, tuna. Beberapa sayuran juga seperti kacang hijau, asparagus, brokoli, jamur dan kembang kol. Sebaiknya agar nilai kadar asam urat tetap dalam kisaran normal makanan yang dikonsumsi harusnya rendah kandungan zat purin yaitu, ubi jalar, Terong, tomat, kentang.

KKN mandiri ini dilaksanakan di Desa Asem Nunggal RT 04 RW 02 diharapkan agar membantu deteksi awal sebuah penyakit (Skrining Comorbit) bagi masyarakat dan bisa mengubah pola hidup menjadi lebih sehat agar terhindar dari penyakit.

ditulis : Annisatul Khomaroh

edit : Ping darojat –

Leave a Reply