Untuk mencegah penularan Covid 19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mendukung program pemerintah pusat untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Melihat adanya kebutuhan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait PPKM Mikro tersebut, tim KKN (Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan) Kelompok 74 mengupayakan kegiatan Sosialisasi PPKM Mikro di Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, Minggu (7/3).
Kegiatan sosialisasi PPKM Mikro ini dilakukan tepat di Dusun Melian, Desa Kejapanan. Kegiatan sosialisasi juga dihadiri oleh Supriyatin S ST, Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua RT/RW beserta perwakilan warga, Satgas Covid-19, Karang Taruna desa. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi PPKM Mikro ini juga mewajibkan peserta menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Randi Saputra selaku Kepala Desa Kejapanan mengungkapkan bahwa data masyarakat yang rentan terjangkit virus Covid-19 adalah para lansia. “Dari data Puskesmas Gempol terkonfirmasi bahwa jumlah lansia di Desa Kejapanan adalah 1000 jiwa, dengan kondisi yang rentan terjangkit virus. Oleh sebab itu, saya menghimbau kepada warga Desa Kejapanan untuk menghindari kegiatan berkerumun dan selalu menerapkan protokol kesehatan.” Ungkapnya memberi sambutan.
Penerapan PPKM Mikro sendiri dimulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu RT/RW. Supriyatin S ST selaku pemateri dalam kegiatan sosialisasi PPKM Mikro ini menuturkan kepada RT/RW agar dapat membujuk warga yang terjangkit virus covid-19 untuk tinggal di tempat karantina SKB Pandaan yang disediakan oleh pemerintah dan tidak melakukan karantina mandiri. Dengan cara tersebut, masyarakat bisa mendapatkan perawatan yang tepat. “Warga yang terpapar virus Covid-19 saya sarankan untuk karantina di SKB supaya mendapatkan perawatan yang lebih baik. Saya juga meminta kepada warga sekitar agar tidak mengucilkan warga yang terkena Covid-19 dan keluarganya,” jelasnya.
Dalam sosialisasi ini, salah seorang warga mengungkapkan bahwa masih banyak warga lainnya yang merasa resah dan bingung dalam melakukan vaksin Covid-19. Waga masih awam dan membutuhkan informasi yang lebih jelas mengenai vaksin tersebut. Warga tersebut juga menanyakan terkait reaksi dan gejala setelah mendapatkan vaksin Covid-19.
Satgas covid-19 yang datang dalam sosialisasi PPKM Mikro tersebut memberikan keterangan kepada warga mengenai reaksi dan gejala setelah mendapatkan vaksin. “Setelah 2 jam disuntik vaksin, saya merasa nyeri pada daerah lengan. Pada malam harinya, saya merasakan meriang, mengantuk berat, serta nafsu makan yang meningkat,” tutur Satgas Covid-19.
Di akhir sesi, Ariningtyas selaku Ketua Pelaksana kegiatan sosialisasi PPKM Mikro ini juga mengatakan bahwa ia merasa bersyukur, karena acara berjalan dengan lancar dan warga mau menyambut dengan baik adanya sosialisasi PPKM Mikro ini.
“Alhamdulillah, kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan sukses. Seluruh tamu undangan juga hadir dalam acara. Dan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, warga menjadi lebih paham akan PPKM Mikro yang diberlakukan di lingkungan RT/RW, serta membuat warga bisa saling menjaga dan menolong satu sama lain,” pungkasnya.