Tim KKN-P Kelompok 76 Desa Legok Berikan Sosialisasi Penggunaan Gadget Bagi Anak Kepada Ibu-Ibu PKK

Mahasiswa KKN-P (Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan) kelompok 76 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan sosialisasi mengenai penggunaan gadget berlebihan pada anak dan cara pengawasannya, di Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Kamis (25/2). Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Balai Desa Legok melalui kegiatan ibu-ibu PKK dan Kader Kesehatan.

Pelaksanaan kegiatan ini berawal dari adanya keluhan yang diterima oleh tim KKN-P 76 dari para orang tua mengenai kecanduan gadget pada anak-anak mereka. Mengetahui kondisi yang demikian, kegiatan ini menjadi inisiatif tim KKN-P kelompok 76 untuk mengedukasi para orang tua dalam menyikapi permasalahan tersebut.

Salah satu anggota tim KKN-P kelompok 76, Muhammad Hendrik Eko Cahyono menjelaskan perkembangan gadget dan penggunaannya yang berlebihan untuk anak-anak dapat memberikan dampak buruk bagi mereka. “Dampak yang sangat marak dan menonjol pada anak, yaitu mulai hilangnya interaksi sosial dan munculnya rasa malas, sehingga mereka kurang memiliki tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri. Dari penggunaan gadget yang berlebihan ini, anak-anak akan malas sekolah dan kehilangan fokus dalam menerima pelajaran.”

Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh tim KKN-P kelompok 76 ini mendapat respon positif dari ibu-ibu PKK dan kader kesehatan. Mereka begitu antusias menyimak materi yang disampaikan oleh tim KKN-P kelompok 76 mulai dari awal hingga akhir acara.

Beberapa pertanyaan juga diajukan kepada tim KKN-P kelompok 76 mengenai bagaimana mengatasi anak-anak yang sudah kecanduan gadget. Solusi yang dapat diberikan di antaranya, dengan pendekatan komunikasi tanpa kekerasan kepada anak, mengajak kegiatan bersama di luar rumah, penanaman nilai agama, menjalankan hidup pola sehat dan menerapkan peraturan pemakaian gadget yang adil.

Selain itu, cara mengawasi anak agar penggunaan gadget lebih tepat, khususnya saat menjalankan aplikasi Youtube adalah mengaktifkan mode terbatas. Tujuannya agar konten yang muncul adalah konten yang layak ditonton untuk anak-anak.

Muhammad Hendrik Eko Cahyono menambahkan, terdapat pula solusi lain, yaitu menggunakan Google Family Link. Dengan aplikasi ini, orang tua dapat mengatur dan mengawasi berbagai aktifitas anak selama menggunakan gadget. “Aplikasi Google Family Link pada dasarnya bertujuan baik dan dapat digunakan oleh orang tua untuk memantau anaknya demi penggunaan perangkat yang bermanfaat, seperti belajar dan bermain dalam hal positif,” tandasnya.

Penulis : Fury Makhfudzoh dan Fira Nanda Salsabila
Editor : Shinta Amalia Ferdaus

Leave a Reply