Film I am Sam Sebagai Pendukung Identifikasi Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus

                                           Kemil Wachidah S.Pd., M.Pd. sedang menyampaikan materi.

Hari kedua Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Proses Identifikasi Siswa Berkebutuhan Khusus berjalan dengan baik. Pakar Kurikulum Pendidikan Inklusi, Kamil Wachidah S Pd M Pd turut mengisi materi di kegiatan tersebut, Jum’at (4/2).

“Setelah melakukan identifikasi menggunakan lembar observasi yang telah dibuat, barulah bapak/ibu bisa melaksanakan PPI (Program Pembelajaran Individual) pada anak berkebutuhan khusus selama satu semester,” ujarnya.

                                                  Nonton bareng(nobar) film “I am Sam”

Setelah menyampaikan materi & berdiskusi, para pendidik diajak untuk nonton bareng (nobar) film berjudul “I am Sam.” Film ini diangkat menjadi pendukung identifikasi karakteristik anak berkebutuhan khusus karena menceritakan tentang perjuangan Sam (diperankan Sean Pen), orang tua tunggal yang memiliki disabilitas IQ selevel anak usia 7 tahun. Sam bekerja di kedai kopi Starbuck dan fans berat dari The Beatles. Dia membesarkan putri semata wayangnya Lucy (Dakota Fanning). Namun, tentunya Sam tidak sendirian membesarkan Lucy, ia dibantu para sahabatnya. Lucy dibesarkan penuh cinta.

Dari film tersebut para guru diminta mencatat apa saja perilaku khas yg ditampilkan oleh Sam. kemudian mencocokkan perilaku tersebut pada lembar identifikasi anak berkebutuhan khusus yg telah disiapkan. Dari proses itu, guru dapat mengidentifikasi kemungkinan diagnosis awal dari Sam itu termasuk kategori disabilitas apa.

Sapi’i, salah seorang guru agama mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan yang lebih luas dari sebelumnya. Ia mengatakan “Saya berharap kegiatan ini dapat dibarengi dengan tindak lanjut untuk penanganan anak berkebutuhan khusus secara lebih detail”.

Leave a Reply