Menjalankan pengabdian masyarakat, Tim KKN-P (Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan) 31 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo turut membantu melancarkan kegiatan Posyandu yang diadakan di Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) Desa Popoh, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Senin (8/3). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari.
Posyandu (Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu) ialah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Posyandu sendiri merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat dibidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa.
Tujuan diadakannya Posyandu yaitu untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan orang lanjut usia (posyandu lansia). Hal ini secara tertulis dalam suatu surat keputusan bersama antara menteri dalam negeri RI (Mendagri), Menteri kesehatan (Menkes) RI, kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar tahun 1986.
Lebih spesifik, tujuan posyandu antara lain menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), menambah asupan gizi dan vitamin yang diperlukan oleh balita, memberikan penyuluhan tentang asupan gizi serta cara pemberian ASI yang baik serta meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB. Beberapa kegiatan utama pada Posyandu adalah KIA, KB, Imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
Kegiatan Posyandu dimulai pada pukul 09.00 WIB. Balita yang mengikuti Posyandu ada sekitar 250 anak yang kemudian dibagi ke dalam 3 posko posyandu, yaitu pos 1 berada di balai RW 03 Desa Popoh, Pos kedua berada di Balai desa dan pos ketiga berada di balai RW 04 perumtas 03.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Tim KKN-P 31 yaitu pendampingan posyandu oleh devisi kesehatan. Tim KKN-P membantu Alif S Keb, bidan yang bertugas dan beberapa kader posyandu yang membantu dalam proses Posyandu.
Tim KKN-P 31 UMSIDA turut serta dalam kegiatan penimbangan balita, mengukur tinggi badan, menyerahkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang mana di dalam buku ini berisi catatan kesehatan ibu dan anak, meliputi masa kehamilan, bersalin dan nifas, dan bayi baru lahir sampai anak usia 5 tahun), serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.
Kemudian Tim KKN-P 31 juga memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk para bakota. Makanan yang diberikan antara lain pudding LOPI (keLOr dan PIsang) yang sangat banyak manfaat dan biskuit balita. Daun kelor memiliki kaya antioksidan, baik untuk daya ingat dan pisang kaya akan serat serta sumber karbohidrat.
Selanjutnya di saat Posyandu, bidan Alif S Keb juga memberikan penyuluhan untuk ibu dan anak mengenai tumbuh kembang anak dengan mensosialisasikan buku KIA. “Seorang ibu wajib mengecek kondisi anak mulai dari kepala yang meliputi lingkar kepala dan untuk kepala tidak boleh ditekan-tekan karena kepala bayi akan berkembang sendiri seiring berjalannya usia,” ucapnya. “Kemudian memeriksa bagian telinga, telinga anak harus sering dibersihkan agar tidak menyumbat saluran pendengaran. Berlanjut ke hidung, rongga mulut, dada dan perut, alat kelamin, lengan dan kaki,” imbuhnya.
Selain itu, Alif menambahkan mengenai gizi anak untuk tumbuh kembang. Seorang anak membutuhkan sebuah rangsangan seperti bermain yang mana tujuannya agar anak tidak mudah lupa, dan juga tes buta warna untuk menghindarkan anak dari buta warna sejak dini.
Ditulis: Helmie Maulia W
Edit: Angelia Firdaus