Drpm.umsida.ac.id – Bantu mengembangkan UMKM, tim Kuliah Kerja Nyata – Terpadu (KKN-T) kelompok 32 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuat produk dan memberikan sosialisasi penggunaan media sosial untuk berwirausaha, Sabtu (03/9). Kegiatan yang diberikan kepada pelaku UMKM tahu bakso dan sinom Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) ini dilakukan selama 2 hari, yakni hari Sabtu dan Minggu.
Produk UMKM tahu bakso dan sinom oleh LKSA ini memang belum banyak yang tau. Makanan yang terbuat dari bahan berkualitas dengan harga yang mudah dijangkau di pasaran,
Produk tahu bakso sebagai hasil olahan kacang kedelai merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi, karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik. Selain itu, makanan ini juga memiliki komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi sebesar 85% -98%.
Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi. Kemudian minuman sinom juga mengandung Flavonoidnya yang terkandung dalam obat alami ini juga memiliki manfaat lain sebagai antiradang. Sehingga sinom dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, peradangan dan nyeri sendi serta menyembuhkan batuk dan demam. Khasiat sinom dapat mengendalikan kadar gula dalam darah.
Dengan produk milik pelaku UMKM tahu bakso dan sinom ini, tim KKN-T 32 mengembangkan UMKM ini dengan menyosialisasikan secara konvensional dan juga melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram dan via Whastapp. Selain mengembangkan dengan sosialisasi antar warga dan sosial media, tim KKN-T 32 juga memperbaiki packaging dari produk tahu bakso dan sinom ini.
“Sebelumnya soal packaging tahu bakso dan sinom ini sangat biasa saja, tidak ada yang menarik atau yang bikin beda, soal pemasaran juga di ruang lingkup panti saja, jadi masih minim dalam pengembangan usah. Kami selaku tim KKN membantu dalam mengembangkannya dengan menyosialisasi dari mulut ke mulut dan juga medsos, serta memperbaiki packagingnya agar menjadi produk yang menarik dan berbeda,” imbuh Ageng, salah satu mahasiswa KKN-T 32.
Ibu Isa, Lilik, dan Rofiah selaku pelaku UMKM tahu bakso dan sinom menjelaskan sedikit proses pembuatan tahu bakso dan sinom. Yang pertama tahu bakso, mereka membeli tahu kemudian ditiris-tiris sesuai ukuran dan digoreng terlebih dahulu. Setelah proses penggorengan, kemudian tahu diiris tengahnya untuk diisi olahan baksonya atau pentol di dalam tahu. Kemudian setelah tahu terisi olahan baksonya, tahu bakso tersebut dikukus hingga bahan empuk dan matang. Kemudian dibiarkan dingin hingga proses packaging. Yang kedua pembuatan Sinom, untuk pembuatan sinom ibu-ibu panti memilih bahan yang alami dan baik untuk tubuh, dengan meracik bumbu sinom yang dimasak hingga mendidih dan bisa diseduh serta dinikmati dengan rasa yang khas.
Jadi ini tinggal memasukkan semua bahan yang sudah disiapkan untuk minuman sinom ke dalam air di panci yang besar. Kemudian bahan tersebut dimasak hingga mendidih dan menjadi warna kuning langsat dan pastikan agar rasa minuman juga sudah dibuatkan selayaknya untuk minuman sehat dan layak dikonsumsi.
“Saya sangat bangga, adik-adik KKN-T 32 ini semangatnya luar biasa dalam membantu kami di LKSA. Dengan memberikan motivasi kepada anak-anak panti, ikut serta merayakan Agustusan di panti, dan ikut membantu dalam memasarkan produk usaha kami. Semoga kalian menjadi mahasiswa yang terbaik dan bisa membantu semua orang ya,” tutur Ibu Rofiah selaku penanggung jawab UMKM tahu bakso dan sinom.
Dengan turut serta mengembangkan UMKM tahu bakso dan sinom yang dirintis LKSA Aisyiyah ini, tim KKN-T 32 berharap UMKM tahu bakso dan sinom ini akan menjadi produk yang terkenal dan terbaik di waktu selanjutnya. Dan akan terus berkembang di masa yang akan datang.
Ditulis : Sifany Maydana
Editor : Shinta Amalia Ferdaus